Sabtu, 26 November 2011

TUGAS FISH BONE


TUGAS SEMESTER
LISTERIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF

“FISH BONE”




Disusun Oleh :

Ichsan Nasution
16607/2010



FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
A. SISTEM STARTER
1.     MESIN TIDAK DAPAT BERPUTAR

Apabila kunci kontak di putar keposisi start (ST), ternyata mesin tidak dapat berputar. Hal tersebut bisa diakibatkan oleh beberapa factor seperti :
a)      Faktor sumber tenaga (power source)
b)      Faktor system starternya
c)      Faktor system mesin
Menyebabkan mesin tidak dapat berputar, yang disebabkan oleh kedua factor diatas adalah sebagai berikut :
1.      BATTRAY
Penyimpangan-penyimpangan yang terdapat pada battray dapat menyebabkan mesin tidak dapat berputar pada saat distart adalah :
a)      Tegangan battray lemah
b)      Terminal battray kotor
c)      Selnya rusak

2.      IGNITION SWITCH
Dalam hal inimesin tidak bisa berputar, yang disebabkan oleh komponen-komponen kunci kontak (ignition switch) dari sirkut.

3.      NEUTRAL SWITCH PADA AUTOMATIK TRANSMISI
Bisa saja terjadi penempatan lever / tuas pemindah transmisi tidak tepat pada P dan N, sehingga neutral safety switch bekerja memutuskan hubungan arus keterminal 50. Akibatnya motor tidak dapat berputar dan demikian mesin tidak dapat berputar.

4.      MOTOR STARTER
Bagian-bagian dari motor starter yang menyebabkan mesin tidak berputar adalah :
a)      Main switch rusak
Dalam hal ini main switch rusak, yang dapat menyebabkan motor starter tidak dapat bekerja dengan baik disebabkan oleh :
·         Terminal utama 30 dan C kotor atau terbakar.
·         Jarak stud pendek, sehingga kontak plate tidak menempel.

5.      STARTER CLUTCH DAN PINION
a.       Starter clutch los
Berarti pinion gear dapat diputar bebas kedua arah, yaiyu searah jarum jam.
b.      Gigi pinion gompel
Apabila gigi pinion rusak atau gompel, hal ini dapat mengakibatkan mesin tidak akan berputar.
c.       Pin lever lepas
Akibatnya driver lever tidak dapat berfungsi dengan baik.
d.      Sliding spline macet
Dapat terjadi karena adanya karat pada alur spline.

6.      ARMATURE BRAKE
Armature brake dapat juga mengakibatkan mesin tidak dapat berputar karena fungsi armature brake adalah untuk menghentikan sisa putaran armature.
7.      RING GEAR
Dalam hal ini bagian – bagian ring gear yang dapat menyebabkan motor starter berputar, tetapi mesin tidak dapat menghasilkan putaran dan dapat disebabkan oleh kerusakan pada gigi – giginya.

2.     MESIN BERPUTAR LAMBAT

Dalam hal kecepatan putaran engkol dihasilkan oleh mesin lambat,dan dapat disebabkan oleh komponen – komponen sebagai berikut :
1.      BATTRAY
Penyimpangan – penyimpangan yang dapat disebabkan oleh battray, sehingga mesin juga dapat berputar lambat adalah :
a.       Tegangan battray lemah
b.      Terminal battray kotor
c.       Kabel starter rusak
2.      NAGNETIC SWITCH
Komponen magnetic switch pun dapat menyebabkan mesin berputar lambat, sebagai berikut :
a.       Main switch kotor
Arus mengalir melewati, terminal 30 dan C tergantung pada keadaan mesin. dan apabilah main switch kotor dapat menyebabkan bertambah besarnya tahanan terminal tersebut.
b.      Terminal 30 dan C terbakar / kotor
Jika terminal 30 dan C terbakar / kotor, dapat mengakibatkan nilai tahanan terminal tersebut akan bertambah besar dan akhirnya mengurangi arus yang mengalir. Besar kecilnya arus yang mengalir melewati terminaltersebut, sangat bergantung pada keadaan / tahanan terminalnya pada saat posisi MS ON (kerja).
c.       Stelan stud and (plunget) pendek
Hubungan stelan stud dengan putaran mesin lambat adalah erat sekali. dan dapat mempengaruhi sempurnah dan tidak sempurnah perkaitan kontak plate dengan terminal 30 Dan terminal C.

3.      MOTOR STARTER
Mesin akan berputar normal apabilah motor starter dapat menghasilkan putaran minimum dan terque yang sesuai dengan kebutuhan mesin tersebut, untuk dapat memenuhi siklus pembakaran sesuai model dan bentuk serta kelengkapan mesin.
Dalam hal ini juga motor starter tidak dapat menghasilakan putaran yang dibutuhkan maka putaran mesin minimum tidak akan tercapai.
Beberapa factor yang dapat menyebabkan putaran mesin lambat adalah sebagai berikut :
a.       Bushing armature shaft aus
b.      Brush pendek
c.       Field coil bocor / short
d.      Komutator kotor

3.     MOTOR STARTER BERPUTAR TERUS WALAU IGNITION SWITCH KEMBALI KE ON

Faktor – factor yang dapat menyebabkan motor starter berputar terus adalah :
1.      IGNITION SWITCH
Dalam hal ini motor starter berputar terus walaupun ignition switch sudah kembali keposisi ON dari ST dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
a.       Mekanisme ignition switch rusak
b.      Kontak point AM dan ST short sirkuit

2.      RELAY STARTER
Apabilah motor starter berputar terus pada kendaran yang dilengkapi dengan relay starter maka yang perlu diperhatikan lebih dahulu adalah :
a.       Point relay nempel terus
b.      Arus dari ignition switch ke point ST terus


3.       MEGNETIC SWITCH
Motor starter akan OFF bila mana kunci kontak sudah kembali keposisi ON dari ST apabilah dalam keadaan seperti ini motor tetap berputar, maka ada beberapa kemungkinan penyebabnya yaitu :
a.       Gerakan plunyer macet
b.      Setelan stud dan kepanjangan

4.      PINION GEAR BERGERAK MAJU MUNDUR (BOLAK –BALIK)
Bergeraknya pinion gear sangat bergantung pada kerjanya magnetic switch. Sedangkan kerja magnetic switch erat sekali kaitannya terhadap submer daya yaitu tegangan battray. Komponen – komponen yang dapat menyebabkan pinion gear bergerak menuju mundur adalah :
1.      BATTRAY
Tegangan battray sangat mempengaruhidapat atau tidaknya magnetic switch bekerja dengan baik apabilah tegangan battray dibawah 5,5 Volt, tegangan itu baik akan dapat membangkitkan pada full dan houl in coil secara sempurnah. Dalam arti kelecutan kemagnetannya tidak mampu untuk memegang (holding), sehingga hanya terjadi prose stark – lepas saja.

2.      MAGNETIC SWITCH
Hold in coil befungsi sebagai kumpuran yang menahan kontak plate tetap terhubung setelan full in coil bekerja, selama kunci kontak belum diposisikan ON karena posisi sedang start. oleh karna adanya hold in coil maka kontak plate dapat berhubungan dengan main terminal, sehingga arus yang besar dapat mengalir ke field coil dan dapat menghasilkan tegangan putar yang besar pula.


5.     MEKANISME PEMINDAHAN TENAGA TIDAK BERKERJA DENGAN BAIK



Faktor atau penyebab mekanisme pemindahan tenaga tidak berkerja dengan baik yaitu :
1.     KOPLING STARTER (STARTER CLUTCH)
Starter clutch berfungsi untuk memindahkan momen punter dari armature shaft ke roda penerus, dan mencegah berpindahnya tenaga gerak mesin ke starter apabilah mesin sudah hidup akibat putaran mesin melampau putaran armature.
a.       clutch roller
Ditempatkan antara inner dan outer dan outer disatukan dengan tabung alur (spline tube). Jika inner dan outer tidak bersatu maka clutch roller tidak dapat mempermudah permindahan clutch atau pinion.
b.      screw spline
Pada waktu pinion berkaitan / lepas dari roda penerus, maka dibuat alur spiral di bagian dalam berkaitan dengan spiral spline pada ujung poros engkol dan apabilah screw spilne tidak bagus maka pada waktu pinion berkaitan tidak dapat melepas dari roda penerus.
c.       pinion
Outer disatukan dengan tabung alur (spline tube), sedangkan inner disatukan dengan pinion dan apabilah inner dan pinion tidak bersatu maka putaran tidak dapat terjadi.

2.     PERKAITAN PINION
a.       Pinion
Proses dari waktu starter switch diputar sampai pada pinion dan ring gear berkaitan. Dan ujung – ujung dari gigi – gigi sedang bersentuhan dengan ring gear sehingga pinion tidak dapat maju. Maka apabilah ujung – ujunh pinion gear tidak dapat bersentuhan dengan ring gear sehingga pinion dapat maju dengan leluasa.
b.      Ring gear
Kemudian sesudah meluncur, gaya T dan F akan menyebabkan pinion tergelincir ke dalam dan berkaitan dengan ring gear. Perkaitan gigi – gigi yang kurang baik tidak dapat menghasilkan kombinasi tenaga F dan T yang lebih kecil, sehinggga hal itu lebih buruk untuk starter clutch yang mempunyai screw spline yang memungkinkan magneticnya kecil untuk menerimah gaya F yang kuat.
·         F = Kombinas daya pada saklear magnet yang mendorong pinion dengan dorongan dari perputaran armature dan alur spline (screw spline).
·         T = Momen perputaran starter.
















B. SISTEM PENGISIAN
A.   SISTEM PENGISIAN VOLTAGE REGULATOR
1. TIDAK ADA PENGISIAN
Faktor yang menyebabkan tidak ada pengisian sebagai berikut :
1.      V BELT PUTUS
V belt erat sekali hubungannya dengan kerja alternator, Karen V belt yang memutar alternator dari putaran mesin. Apabila V belt putus maka alternator tidak akan berputar, walupun pada rotor coil terjadi kemagnetan alternator tidak akan menghasilkan listrik.

2.      VOLTAGE REGULATOR RUSAK
Fungisi voltage regulator sebagai berikut :
a.       Mengatur tegangan yang mengalir ke rotor coil agar dapat mempertahankan out put alternator tetap konstan pada semua tingkat putaran.
b.      Menghidupkan lampu charge saat ignition switch ON, dan mesin mati dan mematikannya pada saat mesin hidup dan telah beroperasi.
Bagian voltage regulator yang dapat menyebabkan system pengisian tidak berkerja yaiyu :
a.       Arus IG tidak ada
Jika arus IG tidak ada, maka masukan kerotor coil melalui fuse, kekontak kemudian kerotor juga tidak ada. Akibatnya timbul kemagnetan pada rotor coil, dan alternator tidak bisa menghasilakan listrik walaupun alternator berputar.
Ada penyebab yang dapat mengakibatkan arus IG tidak adaa :
·         Ignition switch pointnya pecah atau ebonitnya lepas / pecah.
·         Fuse IG terputus.
b.      Resistor putus / point terbakar
Jika resistor (regulator) putus dan kontak point terbakar, arus kerotor coil tidak ada.


3.      IC REGULATOR RUSAK
IC regulator berfungsi sama dengan voltage regulator. Jadi kalu MIC rusak atau ada sirkuit yang salah akan mempengaruhi input tegangan tidak ada, seperti :
·         IG putus.
·         Transistor dalam keadaan OFF atau putus.
Makah arus yang seharusnya mengalir kerotor coil menimbulkan kemagnetan, akibatnya rotor tidak akan menghasilkan kemagnetan. Degan demikian alternator tidak akan menghasilkan tegangan walaupun komponen lain dalam keadaan baik.

4.      ALTERNATOR RUSAK
Alternator yang dapat menyebabkan tidak ada pengisian :
a.       Rotor coil putus
Bila rotor coil putus, akibatnya solderang pada slip ring leleh atau hal lain maka arus tidak akan mengalir, karena sirkuit listrik terbuka berarti di rotor coil tidak ada kemagnetan dengan demikian alternator tidak akan menghasilkan listrik.

b.      Brush habis
Bilah brush habis akan berakibat penekanan spring terhadap brush ke slip ring akan lemah. Sehingga aliran arus tidak sempurna, akibatnya rotor coil tidak ada kemagnetan.
c.       Stator coil putus
Sama dengan rotor coil putus dan tidak akan terjadi pengisian.
d.      Dioda putus
Jika diode putus maka pengisian tidak akan terjadialternator tidak menghasilkan output.

5.      WIRING BERMASALAH
a.       Fuse IG putus
Dan jika terjadi seperti ini lampu charging akan mati saat kontak ON dan mesin mati. Tapi lampu akan menyala saat mesin hidup , jadi apabilah fuse IG putus tidak terjadi pengisian.
b.      Terminal B putus / lepas
Lepasnya terminal B dapat menyebabkan tidak terjadi pengisian Karen sirkuit akhir dapat pada terminal B terputus.
c.       Socket voltage regulator lepas / kotor
Jika socket voltage regulator lepas makah hubungan masing – masing terminal tidak ada beratri arus IG yang menuju rotor coil tidak ada. Akibatnya rotor coil tidak dapat menghasilkan listrik.



2. PENGISIAN RENDAH
Faktor yang menyebabkan pengisian rendah sebagai berikut :
1.      V BELT
Ketegangan tali kipas dapat mempengaruhi listrik yang dihasilkan.

2.      VOLTAGE REGULATOR
a.       Setelan rendah
Setelan gap armature dapat mempengaruhi besar kecilnya tegangan yang masuk keterminal F yang terus kerotor coil. Bila setelan rapat walupun kecepatan mesin dari rendah menegah tapi spring sudah tertarik akibatnya , memutuskan point P dan Po. Dengan demikian arus yang kerotor tidak mengalir lagi melalui kontak tersebut. Jadi arus yang dihasilkan selalu rendah.
b.      Point regulator terbakar / kotor
Hal yang sama bila point P1 dan P0 dan P2 kotor / terbakar.



3.      ALTERNATOR
a.       Slip ring kotor
Bila slip ring kotor akan menambah resitensi kerotor coil, sehingga arus yang mengalir jadi kurang dan kemagetan berkurang, output nya jadi rendah.
b.      Rotor coil bocor / short
Rotor coil bocor dapat mempengaruhi pengisian karena saat arus IG mengalir kerotor coil sebagian ada yang langsung kemassa.
c.       Rectifier rusak
Bila rictifer rusak arus dapat mengalir dua arah. Sehinga ada sebagian arus kembali keterminal N, dan menyebabkan pengisian rendah.
d.      Startor putus
Arus tidak dapat mengali keterminal N sehingga tidak terjadi pengisian.

4.      BATTRAY
a.       Tegangan battray lemah
Besarnya tegangan battray mentukan besarnya arus kerotor coil.
b.      Terminal battray kotor
Jika terminal battray kotor akan mempengaruhi kemagnetan coil.

5.      WIRING
a.       Socket kotor
Kotornya socket akan menaikan nilai tahanan, dan kemagnetan akn lemah.
b.      Hubungan massa kurang
Hubungan terminal kurang karena terminal battray kotor, sehingga hubungan kurang baik.




3. PENGISIAN TERLALU TINGGI
1.      VOLTAGE REGULATOR
a.       Voltage regulator coil terbakar
Putusnya / terbakarnya akan mengakibatkan tegangan diterminal F kerotor coil tidak mengalami penurunan sesuai putaran mesin.
b.      Voltage relay terbakar
Bila voltage relay terbakar maka tegangan N alternator akan menuju kumparan voltage relay tidak akan bekerja akibatnya, lampu charge tidak mau mati tegangan ke voltage regulator tak ada.
c.       Massa voltage terbakar
Jika hubungan massa kurang baik maka tegangan output tidak normal.

2.      IC REGULATOR
IC regulator adalah suatu kesatuan perangkat elektronik, jika terjadi kerusakan akan sulit kerjakan dan melakukan pemeriksaan secara rinci.

4. ALTERNATOR TIDAK BERKERJA
1.      MAGNET YANG BERPUTAR DALAM SEBUAH KUMPARAN
Konstruksi dasar alternator adalah magnet yang berputar (rotor) dalam sebuah kumparan stator yang menghasilkan arus listrik.
a.       Stator Coil
Semua alternator untuk automobile menggunakan stator coil dengan sebuah magnet yang berputar di bagian dalamnya (rotor coil). Apabilah stator coil tidak membangkitkan arus maka rotor coil tidak berputar dan tidak menghasilkan magnet.
b.      Rotor Coil
Rotor coil akan berputar apabilah stator coil menbangkitkan arus.

2.      KUMPARAN YANG MENGHASILKAN MAGNET
Biasanya komponen listrik dari satu mobil menggunakan salah satu tegangan listrik 12 volt atau 24 volt, dan system pegisian ini , alternator akan mensuplai tegangan tersebut. Listrik akan dibangkitkan ketika magnet berputar di dalam sebuah kumparan dan jumlah listrik tersebut akan berubah – ubah tergantung dengan kecepatan putaran magnet.
a.       Voltage Regulator
Berfungsi untuk membangkitkan magnet dan apabilah voltage regulator tidak dalam kondisi dengan baik maka voltage regulator tidak menghasilkan magnet.
b.      Voltage Relay
Berfungsi untuk membangkitkan magnet dan apabilah voltage relay tidak dalam kondisi dengan baik maka voltage relay tidak menghasilkan magnet.

3.      ARUS  BOLAK – BALIK 3 PHASE
Pada saat magnet berputar di dalam kumparan electromotive force akan dibagikan pada ujung – ujung kumparan, dan listrik yang terjadi adalah arus bolak – balik yang jumlah dan arah arusnya berubah – ubah secara periodic (teratur). Hubungan antara pembangkit arus dalam kumparan dan posisi dari magnet.
a.       Electromotvive Force
Berfungsi sebagai pembakit arus listrik pada ujung – ujung kumparanyang terjadi dalam arus bolak – balik. dan apabilah Electromotvive Force tidak berfungsi dengan baik maka bisa mempengaruhi pembakitan arus listrik.

4.      PENYEARAHAN ARUS
Komponen kelistrikan dari automobile menghendaki arus searah untuk operasinya dan battray membutuhkan arus searah untuk keperluan pengisiannya.
a.       Satu Phase Setengah Gelombang
Bila dua buah tahanan R1 dan R2 dihubungkan dan selanjutnya sebuah diode dihubungkan seri dengan R2, maka arus mengalir melalui tiap – tiap tahanan bagian kanan. Pada tahanan R1 arus mengalir bolak – balik dari dua arah, akan tetapi pada R2, arus hanya akan mengalir dari satu arah. Apabilah tahanan R1 dan R2 terhubung maka arus tidak dapat mengalir.
b.      Satu Phase Satu Gelombang Penuh
Bilah digunakan empat buah diode, arus yang mengalir ke beban akan selalu tetap sama arahnya, meskipun arah aliran arus bolak – balik dari sumber te naga selalu berubah – ubah. Hubungan (circuit) semacam ini penyearah gelombang penuh. Bilah salah satu diode rusak arus tidak dapat mengalir ke beban.
c.       Tiga Phase Satu Gelombang Penuh
Penyearah memang dapat dilakukan dengan beberapa jalan, tetapi alternator mobil menggunakan diode yang sederhana tapi efektip. Sebuah diode mengizinkan arus mengalir hanya dalam satu arah. Apabilah diode tersebut tidak efektip maka arus tidak stabil dan tidak berkerja dengan baik.

5.     ROTOR COIL TIDAK BERKERJA
1.     ROTOR
Rotor tersusun dari inti magnet (pole core) field coil atau juga disebut rotor coil, slip ring dan rotor shaft. Field col tersebut digulug dengan cara penggulungan yang arahnya sama dengan putaran, dan masing – masing ujungnya dihubungkan pada slip ring.


a.       Rotor Shaft
Rotor shaft berfungsi untuk memutar core dan untuk menghasilkan magnet pada rotor coil. apabilah rotor shaft tidak bisa berputa maka pda rotor coil tida menghasilkan magnet.
b.      Coil
Rotor coil tersusun dari inti magnet (pole core) atau field coil dan apabilah inti magnet pada coil tidak tersusun rapi mengakibatkan coil tidak stabil dan tidak menghasilkan magnet.
c.       Core
Core berfungsi untuk membungkus kumparan rotor dan apabilah pembukus tersebut tidak bagus maka mengakibatkan magnet pada rotor tidak stabil.
d.      Slip Ring
Slip ring terbuat dari logam baja putih (stainless steel) dengan penyelesaian yang halus untuk kontak (hubungan) brush pada permukaannya. Dan apabilah slip ri ng tersebut tidak halus mengakibatkan hubungan brush pada permukaan tidak bagus.
e.       Bearing
Berfungsi untuk memperlancar putaran apabilah bearing tidak bagus maka meghambat putaran.







6.     STATOR TIDAK BERKERJA
1.     STATOR
Stator disusun dari stator core dan kumparan stator (stator coil). Stator dilindungi bagian depan dan bagian belakang dari frame. Stator coil terdiri dari kawat tembaga yang dilapisi dengan lapisan tipis yang bersipat sebagai insulator. Di bagian dalam ada slot – slot yang mana terdiri dari tiga kumparan yang bebas (independent). Inti stator bertugas sebagai saluran garis – garis gaya magnet dari pola core ke hasil yang efektip stator coil.
a.       Coil
Rotor coil tersusun dari inti magnet (pole core) atau field coil dan apabilah inti magnet pada coil tidak tersusun rapi mengakibatkan coil tidak stabil dan tidak menghasilkan magnet.
b.      Core
Core berfungsi untuk membungkus kumparan rotor dan apabilah pembukus tersebut tidak bagus maka mengakibatkan magnet pada rotor tidak stabil.

7.     DIODE TIDAK BERKERJA
1.     DIODE
Diode terdiri atas diode positif dan diode negatif. Tiap tiga diode diikat dalam masing – masing pemegang diode. Arus yang dibangkitkan oleh alternator dikirim dari sisi pemegang positif dan juga ujung dari framenya semua terisolasi. Selamah penyearahan diode – diode akan menjadi panas selanjutnya diode holder bertindak meradiaksi panas ini dan mencegah diode dari panas yang berlebihan.
a.       Diode Holder
Selamah penyearahan diode – diode akan menjadi panas selanjutnya diode holder bertindak merediasikan panas tersebut dan mencegah diode dari panas yang berlebihan. Dan apabilah diode holder tidak berfungsi maka diode akan panas dan menyebabkan diode terputus sehingga arus yang dibangkitkan oleh alternator tidak dikirim.
b.      Semi – Conducton
Berfungsi sebagi penyearah arus.


B.   SISTEM PENGISIAN IC REGULATOR
1.     PADA IGNITION SWITCH “ON” DAN MESIN MATI TIDAK ADA PENGISIAN
Faktor - faktor yang menyebabkan tidak ada pengisian pada system pengisian IC regulator sebagai berikut :
1.      IC REGULATOR RUSAK
IC regulator berfungsi sama dengan voltage regulator. Jadi kalu MIC rusak atau ada sirkuit yang salah akan mempengaruhi input tegangan tidak ada, seperti :
·         IG putus.
·         Transistor dalam keadaan OFF atau putus.
Makah arus yang seharusnya mengalir kerotor coil menimbulkan kemagnetan, akibatnya rotor tidak akan menghasilkan kemagnetan. Degan demikian alternator tidak akan menghasilkan tegangan walaupun komponen lain dalam keadaan baik.


2.      ALTERNATOR RUSAK
Alternator yang dapat menyebabkan tidak ada pengisian :
a.       Rotor coil putus
Bila rotor coil putus, akibatnya solderang pada slip ring leleh atau hal lain maka arus tidak akan mengalir, karena sirkuit listrik terbuka berarti di rotor coil tidak ada kemagnetan dengan demikian alternator tidak akan menghasilkan listrik.

b.      Brush habis
Bilah brush habis akan berakibat penekanan spring terhadap brush ke slip ring akan lemah. Sehingga aliran arus tidak sempurna, akibatnya rotor coil tidak ada kemagnetan.
c.       Stator coil putus
Sama dengan rotor coil putus dan tidak akan terjadi pengisian.
d.      Dioda putus
Jika diode putus maka pengisian tidak akan terjadialternator tidak menghasilkan output.

3.      V BELT PUTUS (TALI KIPAS)
V belt erat sekali hubungannya dengan kerja alternator, Karen V belt yang memutar alternator dari putaran mesin. Apabila V belt putus maka alternator tidak akan berputar, walupun pada rotor coil terjadi kemagnetan alternator tidak akan menghasilkan listrik.

4.      WIRING BERMASALAH
a.       Fuse IG putus
Dan jika terjadi seperti ini lampu charging akan mati saat kontak ON dan mesin mati. Tapi lampu akan menyala saat mesin hidup , jadi apabilah fuse IG putus tidak terjadi pengisian.
b.      Terminal B putus / lepas
Lepasnya terminal B dapat menyebabkan tidak terjadi pengisian Karen sirkuit akhir dapat pada terminal B terputus.
c.       Socket voltage regulator lepas / kotor
Jika socket voltage regulator lepas makah hubungan masing – masing terminal tidak ada beratri arus IG yang menuju rotor coil tidak ada. Akibatnya rotor coil tidak dapat menghasilkan listrik.

2.     DIBAWAH PENGATURAN TEGANGAN REGULATOR DAN MESIN HIDUP PENGISIAN TERLALU RENDAH
Faktor - faktor yang menyebabkan pengisian pada IC regulator terlalu  rendah sebagai berikut :
1.      ALTERNATOR
a.       Slip ring kotor
Bila slip ring kotor akan menambah resitensi kerotor coil, sehingga arus yang mengalir jadi kurang dan kemagetan berkurang, output nya jadi rendah.
b.      Rotor coil bocor / short
Rotor coil bocor dapat mempengaruhi pengisian karena saat arus IG mengalir kerotor coil sebagian ada yang langsung kemassa.
c.       Rectifier rusak
Bila rictifer rusak arus dapat mengalir dua arah. Sehinga ada sebagian arus kembali keterminal N, dan menyebabkan pengisian rendah.
d.      Startor putus
Arus tidak dapat mengali keterminal N sehingga tidak terjadi pengisian.

2.      WIRING
a.       Socket kotor
Kotornya socket akan menaikan nilai tahanan, dan kemagnetan akn lemah.
b.      Hubungan massa kurang
Hubungan terminal kurang karena terminal battray kotor, sehingga hubungan kurang baik.
c.       Ristensi Naik
Apabila ritensi naik maka mengakibatkan pengisian rendah, karena mempengaruhi kerja IC.

3.      V BELT
Ketegangan tali kipas dapat mempengaruhi listrik yang dihasilkan.

4.      BATTRAY
a.       Tegangan battray lemah
Besarnya tegangan battray mentukan besarnya arus kerotor coil.
b.      Terminal battray kotor
Jika terminal battray kotor akan mempengaruhi kemagnetan coil.



3.     DIATAS PENGATURAN TEGANGAN REGULATOR DAN MESIN HIDUP PENGISIAN TERLALU TINGGI
1.     IC REGULATOR
IC regulator adalah suatu kesatuan perangkat elektronik, jika terjadi kerusakan akan sulit di kerjakan dan melakukan pemeriksaan secara rinci.

2.     ALTERNATOR
a.       Slip ring kotor
Bila slip ring kotor akan menambah resitensi kerotor coil, sehingga arus yang mengalir jadi kurang dan kemagetan berkurang, output nya jadi rendah.
b.      Rotor coil bocor / short
Rotor coil bocor dapat mempengaruhi pengisian karena saat arus IG mengalir kerotor coil sebagian ada yang langsung kemassa.
c.       Rectifier rusak
Bila rictifer rusak arus dapat mengalir dua arah. Sehinga ada sebagian arus kembali keterminal N, dan menyebabkan pengisian rendah.
d.      Startor putus
Arus tidak dapat mengali keterminal N sehingga tidak terjadi pengisian.
C. SISTEM PENGAPIAN
1. MESIN SUKAR HIDUP SAAT DINGIN
1.      IGNITION RUSAK
a.       Ebonit kotor sehingga terjadi short antara terminal tegangan tinggi dan terminal (+) dan terminal (-) dengan bodi itu sendiri.
b.      Ebonit pecah, akan berakibat terjadinya kebocoran dan pada saat tegangan tinggi dari terminal (+) atau bodi coil sendiri.

2.      DISTRIBUTOR RUSAK
Distributor yang rusak tidak akan menyalurkan tegangan / arus kebusi.

3.      BUSI
Jika busi gapnya terlalu besar akan dibutuhkan arus yang besar pula. Buisi sering menjadi endapan arang / kerak kotoran sehingga mempengaruhi kerja busi.

4.      KABEL TEGANGAN TINGGI BOCOR
Bocornya kabel tegangan tinggi akan menurunkan jumlah tegangan yang dikirim / dialikan kebusi.

5.      BATTRAY LEMAH
Jika battray lemah akan mempengaruhi tegangan pada busi. Battray lemah akan mengakibatkan busi tidak mengeluarkan api / percikan bunga api.

2. MISSFIRING PADA PUTARAN RENDAH
1.      IGNITION COIL
Kondisi yang kotor pada ebonite dari ignition coil akan berakibat adanya hubungan singkat antara terminal tegangan tinggi dengan terminal (+) dan (-), dan melalui kotoran yang terdapat pada ebonite ini.



2.      DISTRIBUTOR
Timbulnya unsteady voltage pada distributor disebabkan beberapa factor antara lain :
a.       Pada breaker poin terdapat kotoran dimana jika putaran mesin rendah cenderung timbul loncatan bunga api pada poitnya yang selanjutnya dapat menurunkan tegangan tinggi yang dihasilkan kumparan silinder.
b.      Kapasitas kondusor terlalu kecil atau mendekati short sirkuit, kondisinya akan sama dengan kondisi dimana breker point terdapat kotoran.
c.       Bocornya ebonite tutup distributor dan rotor yang akan menimbulkan gejalah seperti bocornya ebonite ignition coil.

3.      BUSI
Jika busi terlalu besar dan elktroda busi terdapat kerak, tegangan yang dibutukan oleh busi menjadi besar.

4.      KABEL BUSI
Seperti telah dijelaskan bahwa jika kabel tegangan tinggi intinya telah putus, pada bagian dari into yang putus tersebut terjadi konsentrasi tegangan  tinggi sehingga tegangan tersebut mudah bocor dan keluar (massa).












3. MISSIFIRING PADA PUTARAN TINGGI
1.      IGNITION COIL
Jika kumparan ignition coil ada yang sebagian yang terbakar, jumlah gulungannya akan berkurang dan sudah pasti tegangan tinggi yang dihasilkan akan berkurang juga.

2.      DISTRIBUTOR
Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil besarnya tegangan kepada besarnya arus primer :
a.       Ganguan pada CDA
Jika menutupnya breaker point cukup lamah, arus yang mengalir pada kumparan primer juga cukup lamah sehingga kemagnetan pada coil cukup besar sekaligus tegangan yang dihasilkan juga cukup besar.
b.      Ganguan pada breaker poin
Jika rangkayan primer mempunyai tahanan total yang besar, arus primer sudah pasti akan kecil seperti dijelaskan diatas.


3.      BUSI
a.       Gap busi yang besar
Gap yang besar ini kemungkinan disebabkan oleh ausnya elektroda busi terutama elktroda positifnya.
b.      Busi terlalu dingin
Dengan keadaan seperti ini maka jika putaran mesin dinaikan, perpotongan antara tegangan yang dibutuhkan dengan yang dihasilkan akan terjadi dan pada saat inilah terjadi misfiring pada mesin tersebut.
c.       Adanya kelainan pada tegangan system kelistrikan
Tegangan pada saat mesin hidup adalah 13,8 – 14,8 Volt jika ternyata harga tegangan menurun pada system pengapian tidak akan terjadi gejalah misfiring atau ganguan lainnya. Tetapi jika tegangan system diluar spesifikasi pada system pengapian akan timbul gejalah misfiring.
d.      Adanya kerusakan pada kabel busi
Jika inti kabel dari kabel tegangan tinggi sudah putus, penurunan tegangan pada bagian kecil yang putus tersebut sangat besar sehingga tegangan yang sampai kebusi menjadi kecil.

4.     KUNCI KONTAK “ON” ( PADA SAAT PLATINA MENUTUP )
1.      BATTRAY LEMAH
Jika battray lemah akan mempengaruhi tegangan pada busi. Battray lemah akan mengakibatkan busi tidak mengeluarkan api / percikan bunga api.

2.      IGNITION COIL
Jika kumparan ignition coil ada yang sebagian yang terbakar, jumlah gulungannya akan berkurang dan sudah pasti tegangan tinggi yang dihasilkan akan berkurang juga.

3.      DISTRIBUTOR
Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil besarnya tegangan kepada besarnya arus primer :
c.       Ganguan pada CDA
Jika menutupnya breaker point cukup lamah, arus yang mengalir pada kumparan primer juga cukup lamah sehingga kemagnetan pada coil cukup besar sekaligus tegangan yang dihasilkan juga cukup besar.
d.      Ganguan pada breaker poin
Jika rangkayan primer mempunyai tahanan total yang besar, arus primer sudah pasti akan kecil seperti dijelaskan diatas.

5.     PADA SAAT PLATINA MEMBUKA
1.      BATTRAY LEMAH
Jika battray lemah akan mempengaruhi tegangan pada busi. Battray lemah akan mengakibatkan busi tidak mengeluarkan api / percikan bunga api.

2.      IGNITION COIL
a.       Terminal Terbakar
Mengakibatkan arus dari battray tidak dapat masuk dengan keseluruhannya dan sebagian tidak masuk kekumparan coil. Menyebabkan tegangan tinggi yang dihasilkan berkurang juga.
b.      Kumparan Sebagian Terbakar
Jika kumparan ignition coil ada yang sebagian yang terbakar, jumlah gulungannya akan berkurang dan sudah pasti tegangan tinggi yang dihasilkan akan berkurang juga.

3.      CONDENSOR
Condensor berfungsi untuk menyimpan arus dan setelah arus dari condenser diperlukan untuk menaikan arus dari 300 V untuk mencapai arus sebesar 30.000 V.

4.      DISTRIBUTOR
Tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil besarnya tegangan kepada besarnya arus primer :
a.       Ganguan pada CDA
Jika menutupnya breaker point cukup lamah, arus yang mengalir pada kumparan primer juga cukup lamah sehingga kemagnetan pada coil cukup besar sekaligus tegangan yang dihasilkan juga cukup besar.
b.      Ganguan pada breaker poin
Jika rangkayan primer mempunyai tahanan total yang besar, arus primer sudah pasti akan kecil seperti dijelaskan diatas.


D. BATTRAY

terminal + dan –
rontok  / melebur dampak pemasangan soket tidak kencang atau goyang.
sel : rontok dampak penggunaan battray yang sering jamper dan pengecasan cepat (menggunakan tegangan yang tinggi dari biasanya)
air aki : pemakayan yang sudah lama mebuat tingkat (bJ) atau berat jenis menjadi menurun sehingga pada saat melakukan pengecasan sehingga unsure kimianya tidak lepas dari sel.
TUTUP LOBANG AIR AKI : BILA LUBANG YANG ADA DIDALM TERSUMBAT SEHINGGA SILKULASI PANAS AKIBAT PENGGUNAAN BATTRAY TIDAK KELUAR YANG MAMPU / BISA MEMBUAT KERUSAKAN PADA BAGIAN TERTENTU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar